Hasil Penyuluhan serta Edukasi terhadap Wabah DBS dan Chikungunya

                                                                             Penyuluhan dan Edukasi terhadap wabah DBD dan Chikungunya

1. Kasus endemis DBD pada tahun 2025 di kelurahan Bojong nangka dan curug terlapor ada 65 orang.

2. Tempat lembab dan gelap menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak, hindari ada genangan air seperti tatakan galon, piring pot tanaman dll.Ciri2 nyamuk DBD dan chikungunya sama hanya saya virus yang dibawa berbeda.nyamuk berukuran kecil berwarna hitam belang belang putih.

3. - Gejala DBD meliputi : demam tinggi dengan suhu 38.5 pada hari ke 1 s.d 3 lalu pada hari ke 4 s.d 6 merupakan fase kritis dimana penderita merasakan suhu badan telat kembali normal namun masih merasakan keluhan/ gejala lainnya, pusing, nyeri sendi,mual,muncul ruam,mual dan muntah. Saran demam di hari ke 3 segera berobat ke PKM atau RS untuk segera dilakukan pemeriksaan penunjang laboratorium. Di PKM bojong nangka bisa memberikan pemeriksaan gratis Dengue NS1 untuk mendeteksi DBD dengan indikator demam konsisten pada suhu badan lebih dari 38.5.

- Gejala Chikungunya : Sakit pada persendi ditandai ada bengkak pada sendi, trombosit cendurung normal/ turun sedikit dibandingkan DBD, meninggalkan sakit/luka lama pada sendi utk dewasa hingga manula bisa merasakan sakit pada sendi 1 s.d 6 bulan.tidak ada tanda-tanda pendarahan seperti pada DBD.

- Gejala Thypoid/Typus : demam disertai bab cair,sakit perut, demam pada sore ke malam hari,tatalaksana infeksi banteri dengan pemberian antibiotik

- Demam malaria, anamnesis apakah ada andemik malaria disuatu daerah.biasanya ada di daerah Indonesia bagian timur spt Papua dll.

-Demam infeksi yaitu demam yang disertai batuk pilek

-Leptopirosis disertai demam, dia jelas biasanya pd kondisi banjir pd air yg kotor/bekas banjir tiba² demam disertai kuning

4. Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) meliputi :

- Menguras penampungan air / bak mandi rutin seminggu sekali

- Menutup tempat-tempat penampungan air

- Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.

- Berbasis Fisik : Membentuk kader JUMANTIK yaitu Kader Jumantik atau Juru Pemantau Jentik adalah petugas yang bertugas untuk memantau, memeriksa, dan memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekitar, terutama di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk .

1 kader untuk pemantauan 25 rumah. dengan 1 rmh 1 jumatik misal setiap hari sabtu cek dan foto tempat penampungan/bak mandi, selokan , dan share ke petugas setempat untuk di cek apakah sudah sesuai.

- Biologi : Menanam tanaman penangkal nyamuk seperti sereh,lavender, memelihara ikan pemakan jentik

- Kimia : memakai sofell / obat anti nyamuk, melakukan Fogging secara rutin diwaktu pagi / sore hari, baik di luar rumah ataupun di dalam